Jumat, 28 September 2012

Camilan..

Untuk camilannya fifi, aku buat yang simple-simple aja :)

Bubur Sumsum


Bahan :
  • 100 gr Tepung beras (aku pakai merk 'Rosebrand')
  • 1 sdt Tepung Maizena
  • 600 ml Santan 
  • 2 lembar daun pandan
  • 1 sdt Garam
  • 1/4 kg Gula Merah
Cara Pembuatan :

Bubur :
  1. Campur tepung beras, tepung maizena dan garam
  2. Larutkan campuran tepung tersebut dengan santan dan daun pandan
  3. Setelah tercampur rata, masak dengan api kecil
  4. Aduk-aduk sampai kental dan matang
Sirup Kinca
  1. Masak gula merah, daun pandan dengan segelas air sampai mendidih
  2. Saring
Sajikan bubur sumsum dengan sirup kinca


Ubi Keju Goreng



Bahan :
  • ubi
  • keju
  • tepung oat yang sudah dihaluskan
  • minyakk goreng
Cara pembuatan :
  1. Kukus ubi sampai matang, kemudian haluskan. 
  2. Campur dengan keju parut
  3. Bentuk sesuai selera
  4. Baluri dengan tepung oat yang telah dilarutkan dengan air
  5. Goreng

Puding Roti Kurma

Bahan :
  • Roti Gandum
  • Santan
  • Keju
  • Kurma, cincang kasar
Cara pembuatan :
Campur semua bahan, kukus


Rabu, 26 September 2012

Menu Fifi 1+

Setelah sukses dengan ASIX 6 bulan dan Homemade MPASI, sekarang Fifi mulai belajar makan makanan yang sama dengan orang tuanya. Bahasa kerennya Table Food.

Sebenarnya aku tidak bisa masak. Berawal dari coba-coba resep dan hasilnya selalu dilahap oleh Fifi, jadinya aku lebih semangat untuk belajar. Aku penganut aliran no gula garam  untuk MPASI. Jadi di menu-menu Fifi saat ini aku masih jarang menggunakan gula garam. Kalaupun ada, jumlahnya hanya seuprit. Resep-resep yang ada disini sebagian 'nyontek' dari berbagai sumber dan sebagian lagi hasil modifikasi dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah. Untuk takarannya juga memakai ilmu kira-kira  :)

Bakso Lele

Bahan :
  • Ikan lele
  • Tepung Oat
  • Bawang putih
  • kunyit
  • Sawi
  • Daun bawang
  • merica halus
Cara Pembuatan :
  1. Ikan Lele yang sudah dibersihkan kukus sampai matang. Setelah matang, ambil dagingnya. Hati-hati jangan sampai durinya ikut terambil. Setelah itu haluskan. 
  2. Haluskan tepung oat
  3. Haluskan bawang putih dan kunyit
  4. Campur daging ikan, tepung dan bumbu halus, sampai rata. Bentuk bulatan kecil-kecil.
  5. Masak air sampai mendidih
  6. Masukkan bawang putih geprek yang sudah ditumis dan merica 
  7. Masukkan bakso ke dalam kuah yang mendidih
  8. Setelah bakso matang, masukkan irisan sawi.
  9. Masak sebentar, sajikan hangat :)

Pepes Tahu Ikan Patin

Bahan :
  • Ikan Patin
  • Tahu Putih, potong kecil-kecil
  • Daun Salam 
  • Bawang Merah
  • Bawang Putih
  • Kemiri
  • Tomat
  • Daun pisang untuk membungkus
Cara Pembuatan :
  1. Bumbu halus : bawang merah, bawang putih, tomat dan kemiri
  2. Kukus ikan patin, ambil dagingnya
  3. Campur ikan patin, tahu putih dengan bumbu halus dan daun salam
  4. Bungkus dengan daun pisang
  5. Kukus sampai matang

Kentang Kukus

Menu ini adalah menu favoritku waktu fifi GTM. Simple, bergizi dan pasti fifi suka


Bahan :
  • Kentang
  • Telur ayam
  • Wortel, Brokoli
  • Bawang putih
  • Merica
  • Keju Parut
Cara Pembuatan :
  1. Kukus kentang sampai matang, haluskan
  2. Parut wortel dengan menggunakan parutan Keju
  3. Cincang brokoli
  4. Haluskan bawang putih
  5. Campur semua bahan menjadi satu
  6. Kukus, sajikan hangat

Nasi Goreng Telur

Bahan :
  • Nasi putih
  • Telur ayam
  • Sawi, cacah halus
  • Bumbu halus : bawang merah, bawang putih, tomat
  • Minyak goreng
Cara Pembuatan :
  1. Telur ayam dikocok, goreng
  2. Tumis bumbu halus sampai harum
  3. Masukkan nasi  putih dan cacahan sawi
  4. aduk hingga merata dan matang
  5. Hidangkan dengan telur dadar

Telur Puyuh Bumbu Bali

Bahan :
  • Telur puyuh
  • Minyak goreng
  • Bumbu halus : bawang merah, bawang putih, cabai merah (buang isinya), jahe, tomat
Cara pembuatan :
  1.  Rebus telur puyuh sampai matang, kupas kulitnya
  2. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan telur puyuh
  3. Masak sampai matang
Bihun Goreng


Bahan :
  • Bihun jagung
  • daging ayam, direbus, cincang kasar
  • Sawi, rebus, cincang kasar
  • Kecap manis
  • Minyak goreng
  • Bumbu halus : Bawang merah, bawang putih, merica dan garam (seuprit) 
Cara Pembuatan :
  1. Masukkan bihun jagung ke dalam air yang mendidih, masak hingga matang, tiriskan
  2. Beri sedikit kecap, campur rata
  3. Tumis bumbu halus hingga wangi
  4. Masukkan bihun, ayam dan sawi
  5. Aduk hingga rata
  6. Setelah matang, sajikan hangat


Rabu, 19 September 2012

Mudik...Mudik...Mudik...


Lebaran kemarin benar-benar berkesan buat aku. Karena untuk pertama kalinya Fifi mudik mengunjungi mbah buyutnya 

                Hampir 3 tahun lamanya aku tidak pernah ikut mudik ke Jogja ketika lebaran. Dan tahun ini aku berniat untuk mudik kesana. Selain karena sudah lama tidak kesana, saudara-saudaraku belum pernah bertemu dengan Fifi.
                Mudik kali ini merupakan tantangan tersendiri bagiku. Karena inila adalah perjalanan panjang pertama untuk Fifi. Kalau hari biasa Malang-Jogja kurang lebih 8 jam, tapi saat lebaran bisa lebih panjang. Padahal  rekor perjalanan panjang Fifi hanya 3 jam waktu pulang dari Gresik ke Malang. Selain menyiapkan baju ganti yang cukup, tidak boleh lupa membawa diapers secukupnya. Di rumah, fifi jarang memakai pospack yang sekali pakai. Fifi terbiasa memakai clody. Tapi dalam perjalanan seperti ini, gak mungkin dong pake clody. Mau dicuci dimana..   Selain itu, mainan tidak boleh ketinggalan. Fifi kemudian ngambil boneka spongebob hadiah dari omnya dan  1 buku bergambar. Topi dan sepatu juga tidak boleh ketinggalan. Karena Fifi masih ASI, jadi aku juga tidak perlu repot membawa botol dan segala macam tetek bengeknya.
                Dan tiba saatnya untuk mulai perjalanan...
                Sejak pagi, Fifi dah semanga sekali. Sepertinya dia tahu kalau mau diajak bepergian. Awal perjalanan dia berceloteh dengan riang. Tapi....  baru nyampe Blitar tiba-tiba dia muntah. Waduh.. semua jadi kelabakan. Bingung harus gimana. Akhirnya kami berhenti di minimarket terdekat. Aku membeli 1 sachet antimo anak. Di bungkusnya tertulis kalau obat itu untuk anak usia mulai 2 tahun. Agak ragu-ragu pada awalnya. Tapi Mas Rosyid mengambil keputusan kalau Fifi dikasih setengahnya saja. Setelah itu, perjalanan kami berlanjut. Fifi tidur pulas setelah minum obat. Lumayan sekitar 2 jam. Setelah bangun, dia sudah kembali ceria.
                Seperti yang kami duga sebelumnya, perjalanan kali ini benar-benar butuh waktu lama. Dimana-mana jalanan macet.  Kami makan malam di RM Ilham 02 di daerah Solo sekitar jam 7 malam. Untungnya Fifi tidak rewel. Dia juga makan dengan lahap. Apalagi di tempat itu ada area bermain untuk anak.

fifi main dulu sambil nunggu ikan gorengnya datang..

Akhirnya kami nyampe Bantul jam 10 malam. Bener-bener dah...  perjalanan Malang-Jogja 15 jam.

 Di Bantul maupun di Sleman, Fifi disambut dengan hangat. Semua menyukai Fifi. Sayangnya Fifi masih takut -takut dan terus-terusan nempel ke aku atau mas Rosyid. Dia masih takut karena semua orang ingin menggendongnya padahal dia merasa belum mengenal mereka. Ya sudahlah.. yang penting Fifi gak rewel.
main di rumah mbah buyut...
Tapi lama kelamaan terlihat Fifi mulai menikmati pengalaman mudik ini. Dia antusias ketika diajak berjalan-jalan. Apalagi di sekitar rumah 'mbah' Rum banyak yang memelihara hewan sepert sapi, kambing dan bebek. Sedangkan di sekitar rumah mbah buyutnya, banyak kolam ikan.

Mudik itu menyenangkan ya sayang... :)

jalan-jalan sama ayah dan mama





Selasa, 18 September 2012

Batu Secret Zoo




Hari Minggu tanggal 16 September 2012, aku dan mas Rosyid mengajak Fifi jalan-jalan ke Batu Secret Zoo. Kami berdua belum pernah ke sana. Tapi dari informasi yang kami dapat, disana seperti kebun binatang, sehingga aku dan mas Rosyid berpikir bahwa ini tempat yang tepat untuk membawa Fifi jalan-jalan. 

Ada banyak bawaan yang aku siapkan untuk acara jalan-jalan ini, antara lain bekal makan siang dan cemilan untuk Fifi, baju ganti, topi, dan tak lupa gendongan punggung. Kami tidak membawa stroller, karena biasanya Fifi malah tidak suka ditaruh di strollernya.

Kami berangkat sekitar jam 08.30 dan nyampe di sana sekitar jam 10.00. Karena hari libur, jadi di Jatim Park II ramai sekali. Kami sebenarnya agak bingung waktu antri di loket. Apakah mau masuk ke Batu Secret Zoo atau hanya ke Museum Satwa.  Setelah membaca keterangan tentang masing-masing wahana, kami memutuskan untuk masuk ke Batu Secret Zoo saja. 
halaman depan

Harga tiket di hari Minggu Rp 65.000,- Untuk anak-anak yang tingginya di atas 85 cm harus membayar penuh. Tinggi badan Fifi ± 70 cm, jadi dia bisa masuk dengan gratis.


Antrian untuk masuk lumayan panjang. Tapi begitu masuk, kami langsung disuguhi berbagai binatang yang menarik.





Dan Fifi bener-bener antusias melihat binatang-binatang yang tidak pernah dia lihat sebelumnya


main di  fantasy land

Ternyata rute yang harus ditempuh lumayan panjang. Padahal kami sudah membawa peta tapi tetap saja tidak menyangka kalau jarak yang harus ditempuh lumayan jauh.



istirahat dulu ya ma...

 Walaupun capek, tapi tetep SEMANGAT !!!!!


*)beberapa gambar diambil dari www.google.com


Rabu, 15 Agustus 2012

Fifi's first year photobook

Di awal-awal kelahirannya fifi, aku jarang sekali memotretnya. Alasannya simple. "gak punya kamera". Ada beberapa foto yang agak2 burem, karena dipotret pake hp jadul. Waktu fifi usia 5 bulan, akhirnya kami bisa beli kamera baru. dan mulailah hobi jadi fotografer dadakan.

Berbagai pose fifi aku potret. Lumayan sih.. gak jelek2 amat (edisi menghibur diri) ...

Kemudian eyang utinya fifi mulai protes. Pengen liat foto cucunya masak harus buka laptop dulu. Kenapa gak dicetak aja. "Dicetak ????" Wah.. udah gak jaman.

Setelah browsing sana sini, akhirnya diputuskan buat photobook

 Dulu aku pernah buat photobook lewat snapyphotobook.com
 Mumpung sekarang lagi ada promo, aku buat lagi di situ.

 Dan inilah hasilnya ...


Bento untuk Fifi

Ketika Fifi  berulangtahun yang pertama, ia baru belajar merangkak. banyak orang mulai membanding-bandingkan fifi dengan anak seusianya. banyak yang bilang, harusnya umur segitu dia sudah mulai berjalan. Walaupun sudah tahu kalau perkembangan anak beda-beda, tapi tetep saja ada rasa khawatir di hatiku. Akhirnya terucap janji, "kalau fifi bisa jalan, aku buat syukuran nasi kuning"

Di usia 15 bulan, akhirnya fifi bisa berjalan tanpa bantuan. Dan aku mulai ancang-ancang untuk buat nasi kuning. Walaupun aku belum pernah membuat nasi kuning sebelumnya, aku tetap ingin membuatkan sesuatu yang spesial untuk fifi. Setelah liat-liat di mbah google, akhirnya aku memutuskan membuat nasi kuning dalam bentu bento

Menurut wikipedia
"bentō adalah istilah bahasa Jepang untuk makanan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk dalam kemasan praktis yang bisa dibawa-bawa dan dimakan di tempat lain. Seperti halnya nasi bungkus, bentō bisa dimakan sebagai makan siang, makan malam, atau bekal piknik.
Bentō biasanya dikemas untuk porsi satu orang, walaupun dalam arti luas bisa berarti makanan bekal untuk kelompok atau keluarga. Bento dibeli atau disiapkan sendiri di rumah. Ketika dibeli, bentō sudah dilengkapi dengan sumpit sekali pakai, berikut penyedap rasa yang disesuaikan dengan lauk, seperti kecap asin atau saus uster dalam kemasan mini.
Ciri khas bentō adalah pengaturan jenis lauk dan warna agar sedap dipandang serta mengundang selera. Bento dapat pula dihias dan disusun rapi dalam gaya yang disebut kyaraben. Kemasan bento selalu memiliki tutup, dan wadah bentō bisa berupa kotak atau nampan segi empat dari plastik, kotak roti, atau kotak kayu kerajinan tangan yang dipernis. Ibu rumah tangga di Jepang dianggap perlu terampil menyiapkan bentō, walaupun bentō bisa dibeli di mana-mana."

Aku bener-bener pemula dalam masalah 'perbentoan'. Untuk mempermudah misiku, aku membeli beberapa macam peralatan untuk membuat bento
1. Rice Mold
    Aku beli yang bentuk hello kitty. ini gunanya untuk mencetak nasi
2. Nori Puncher
    Ini digunakan untuk membentu nori
3. Egg Mold
    Ini untuk mencetak telur. Ternyata setelah beberapa kali percobaan dan gagal, akhirnya gak jadi kupakai
4. Food Picks
    Ini juga gak jadi kepake

Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya menu yang kupilih :
  • nasi kuning
  • bihun 
  • selada
  • lauk : telur dadar, sosis goreng, telur puyuh, sambal goreng tempe, perkedel kentang
  • buah : strawberry
 Aku membuat 20 box nasi kuning untuk teman-temannya fifi. dan inilah hasilnya

Walaupun gak bagus-bagus amat, tapi aku puas :)

Kamis, 26 Januari 2012

SEMBELIT OH SEMBELIT

Sejak fifi mulai MPASI, ada satu masalah yang selalu menghantuiku, yitu Sembelit. Di awal-awal MPASI fifi pernah sembelit berat sampai harus dokter menggunakan microlax untuk membantunya BAB. Sejak saat itu, aku jadi trauma. Dua hari fifi gak BAB, aku sudah kalang kabut. Aku hitung mulai 6 bulan sampai usianya 7 bulan, sudah 3x dia menggunakan microlax. Lama-lama aku tidak tega kalau dia terus-terusan dipakein microlax. Aku juga gak mau dia minum obat-obatan pencahar dari bidan. Setelah gabung ke grupnya emak-emak yang senang masak untuk baby nya, aku menemukan beberapa cara yang bisa kugunakan untuk mencegah sembelit

1.       Minum air putih ketika bangun tidur dan habis makan
Ini lumayan mudah diterapkan, karena fifi suka banget minum air putih J

2.       Memperbanyak konsumsi buah-buahan
Buah yang bisa melancarkan sembelit antara lain pir. Dari pengalaman ibu-ibu, pir yang baik untuk bayi yaitu pir xiang lie. Bentuknya kecil tapi rasanya manis. Yang jadi masalah harganya lumayan mahal. Dan hanya ada di supermarket. Tapi demi anak.. gak masalah deh
Ada yang bilang pepaya juga memperlancar BAB. Tapi untuk fifi sepertinya pepaya gak manjur. Padahal kalau berhasil kan lumayan, pepaya  murah meriah

3.       Konsumsi yogurt
Lha kalau ini bener-bener sukses. Yogurt dicampur buah jadilah Lassy. Yang jadi masalah yogurt yang baik untuk bayi adalah yogurt plain tanpa tambahan gula. Rekomendasi merk Yummi. Tapiiiii... di Gresik kagak ada L  Nemu merk King. Yogurt plain tanpa tambahan apa-apa. Tapi adanya kemasan botol gede. Harganya Rp. 15.000,- per botol. Padahal yogurt kalau kemasannya sudah dibuka paling hanya bertahan satu minggu. Awal-awal aku ikut makan. Sayang kalau dibuang. Lama-lama aku bosen  juga. Jadi walau belum habis, satu minggu sudah aku buang L

4.       Senam
Fifi ditidurkan terlentang. Terus kakinya ditekuk ke atas membuat gerakan seperti mengayuh sepeda.

5.       Pijat
Fifi dua minggu sekali pijat di bidan. Emaknya tidak berani memijat sendiri :-p

Setelah berbagai cara, akhirnya fifi mulai lancar BABnya. Masih belum setiap hari sih.. tapi tidak sampai sembelit

BUAH-BUAHAN UNTUK FIFI

Ini adalah hal yang paling mendebarkan buatku. Menyiapkan makanan pertama untuk Fifi. Setelah baca-baca dari berbagai sumber aku memutuskan untuk memberikan buah sebagai makanan pertama. Buah dihaluskan dan dicampur dengan ASI.. Jreng !! Jadilah BUBUR BUAH SUSU
 Aku mencobakan makanan yang sama selama 3 hari baru kemudian mencoba makanan yang lain. Buah pertama yang aku berikan adalah pisang. Dan pisang berhasil membuatku trauma sampai sekarang. Karena pisang membuat fifi sembelit berat sampai harus dibawa ke rumah sakit.
Ini jadwal fifi di awal-awal MPASI nya :
Hari ke :
1 – 2


3 – 5


6 – 8


9 – 11


12 – 14


15 – 17


18 – 20  


21 – 23


24 – 26



27 – 29


30 – 31

Pisang
Langsung dihentikan karena membuat sembelit

berhenti dulu MPASInya. Karena masih trauma kejadian fifi menjerit-jerit kesakitan gara-gara BAB nya sekeras batu

pepaya
ok, sepertinya gak masalah

pir kukus
ok

melon
ok

apel kukus
sepertinya fifi gak terlalu suka

alpukat
horee.. fifi suka banget. Sudah habis masih terus-terusan mangap J

mangga
prok .. prok.. prok.. ini lebih mantap J J J J

jambu merah
walaupun harganya lumayan mihil.. gak papalah demi fifi sayang. Tapi kok kayaknya fifi biasa aja ya

jeruk baby
ok

semangka
ok

Peralatan MPASI Fifi

Setelah beberapa bulan berkecimpung dengan peralatan per-ASI-an, sekarang saatnya beralih ke peralatan per-MPASI-an
Ada beberapa perlatan yang aku gunakan untuk mempersiapkan MPASI untuk fifi

1. Saringan Kawat, Grinder dan Blender

Ini adalah perlatan pertamaku. Karena di awal-awal MPASI, fifi hanya makan buah, maka aku hanya  butuh saringan kawat untuk menghaluskan buah. Setelah menunya makin beragam, aku memutuskan untuk membeli Grinder manual dan Blender
Ini penampakannya grinder :


2. Panci Kukusan

3. Panci Stainles dan Sendok Kayu

4. Ice Cube dan Plastik Wrap
    Ini untuk buat frozen food

5. Food Container
    Gunanya untuk menyimpan frozen food

6. Baby Feeding Set
    Aku pakai 2 macem, merk lusty bunny dan merk tomtip. Yang tomtip, sendoknya ada sensor 
    panasnya :-)

7.  Gelas

8.  Slow Cooker
      Ini berguna banget untuk bikin bubur atau nasi tim

9.  Parutan Keju



berbagi tempat antara asip dan baby food

Selasa, 24 Januari 2012

MPASI Pertama

Fifi sudah 6 bulan. Sekarang waktunya dia belajar makan. Aku sudah bertekad tidak memberikan makanan instan ke Fifi. Awal-awal mpasi fifi, aku sudah membuat kesalahan karena kurangnya pengetahuanku. Fifi sembelit berat karena kebanyakan makan pisang. Ketidaktahuanku dan ketidakmampuanku mengatur PRT yang sok tau menjadi penyebabnya. Dulu aku gagal memberi fifi ASI eksklusif karena tidak kuat mendengar perintah dari kanan kiri untuk memberi sufor, walaupun hanya beberapa kali minum sufor, tetep saja aku menyesal. sekarang aku tidak ingin kecolongan lagi. Setelah browsing sana sini, aku tahu bahwa ada beberapa pendapat mengenai MPASI.

Pendapat Pertama :
MPASI pertama sebaiknya serealia seperti beras atau gandum. Alasannya karena serealia paling sedikit mengandung resiko alergi, sehingga pemberian serealia untuk MPASI pertama dianggap aman untuk pencernaan bayi yang belum kuat

Pendapat Kedua :
MPASI pertama sebaiknya sayuran. Alasannya karena rasa tawar pada sayur membuat bayi nantinya akan meyukai makan sayur sejak dini. 

Pendapat Ketiga :
MPASI pertama sebaiknya buah-buahan. Alasannya buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Sehingga buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna 

Setelah dipikirkan dengan baik, akhirnya aku memutuskan memberi fifi buah-buahan sebagai MPASI pertama :-)
Semangat !!!
  

Senin, 23 Januari 2012

SUSAHNYA WAKTU DITINGGAL AYAH

Pekerjaan membuat aku dan mas Rosyid hidup berjauhan. Aku tinggal di Gresik, sedangkan mas Rosyid tinggal di Malang. Sehari-hari aku hanya tinggal bersama fifi dan mbak Lud (pengasuh fifi). Hidup bertiga tanpa ada laki-laki di rumah membuat kami harus serba bisa mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam rumah tangga.  Ada banyak kejadian yang dulu bisa membuat kami hampir menangis, tapi sekarang kalo mengingatnya, aku ingin tertawa.

Kejadian I : Gas Elpiji Habis
Biasanya kalau gas elpiji habis, aku beli di tukang air, dan aku minta sekalian memasangkan. Aku juga pernah memasang gas sendiri dan sukses. Tapi suatu hari, gas elpiji habis, dan aku minta mbak Lud untuk beli di warung. Aku pd aja, yakin kalau bisa masang. Ternyata  oh ternyata, aku gagal masang. Berkali-kali aku coba tapi terus terusan gagal. Sepertinya karetnya pengamannya harus diganti. Dan aku coba ganti, tetep aja gak bisa. Padahal hari itu hari Rabu. Kalau nunggu mas Rosyid datang berati kami harus bertahan tanpa kompor selama dua hari. Gimana nih. Mau minta tolong tetangga, minta tolong siapa. Terpaksa selama 2 hari, kami harus bisa bertahan. Untuk air mandi Fifi, kami gunakan panci listrik. Karena ukurannya kecil, terpaksa masak air berkali-kali terus dimasukkan termos. Untuk makan aku dan mbak Lud, kami beli mateng. Wuih rempong boo..  Untungnya 2 hari kami bisa sukses bertahan tanpa kompor.

Kejadian II:  Kucing oh kucing..
Di halaman belakang rumah ada beberapa buah pohon pisang. Secara rutin, mas Rosyid memotong pohon itu, supaya tidak bertambah tinggi. Lama kelamaan mas Rosid malas untuk memotong pohon pisang itu. Akhirnya daun pohon itu mencapai tembok pembatas rumah. Akibatnya kucing-kucing yang lewat tembok sering terpeleset dan jatuh ke halaman rumahku.  Kalau yang jatuh kucing gede, biasanya bisa dengan mudah diarahkan untuk keluar. Tapi yang jadi masalah kalau yang jatuh kucing kecil. Waktu itu yang jatuh langsung 2  ekor kucing. Kecil-kecil pula. Kayaknya baru lahir. Liat orang takut. Jadi susah banget mengeluarkannya. Cara satu2nya dengan megang tuh kucing terus dibawa keluar. Masalahnya, aku dan mbak Lud sama-sama gak ada yang berani megang. Akhirnya terpaksa nunggu mas Rosyid datang hari Sabtu. Kasihan banget liat kucing-kucing kecil itu. Apalagi kalo pas hujan, kedinginan. Aku takut kalau kucing-kucing itu mati disitu.  Untungnya sampai beberapa hari kucing-kucing itu bisa bertahan. Dan dengan susah payah akhirnya mas Rosyid bisa mengeluarkan kucing-kucing itu. Supaya kejadiantidak terulang, akhirnya mas Rosyid mau ‘menebang’ pohon-pohon pisang di belakang rumah J

Kejadian III : Gembok Macet
Sudah beberapa hari ini di tempatku hujan terus-terusan. Yah lumayan, mendinginkan suasana. Tapi hujan juga membawa masalah baru bagi kami. Gembok pagar yang terus-terusan terkena air hujan lama-lama jadi susah dibuka.  Hari itu, mbak Lud bilang kalau air minumnya habis. Aku lalu menaruh galon di dekat pintu. Waktu tukang air lewat, langsung aja dia berhenti dan ketok2 pintu pagar. Ternyata oh ternyata, gembok pagar tidak bisa dibuka. Si tukang air juga berusaha membantu, tapi tidak berhasil juga.  Sampai akhirnya kami gak jadi beli air. Kasihan kalau tukang air kelamaan disini. Setelah itu, aku nelpon mas Rosyid. Dia malah marah-marah. Dia menyuruhku menelpon pak Kodir di kantor dan meminta dia untuk bawa gergaji. Aku jelas tidak mau. Aku lalu minta olong ke Diyah untuk pinjam gergaji ke Pak Kodir dan minta dia membawanya ke rumahku. Untungnya dia mau.  Sambil menunggu, mbak Lud mencoba memukul gembok dengan kunci inggris. Berkali-kali dia mencoba, akhirnya gembok bisa terbuka. Alhamdulillah..

Kejadian IV : Ada Kadal Masuk Rumah
Kalau ingat-ingat kejadian ini, aku masih merinding. Kejadiannya pagi hari, habis mandi dan siap-siap berangkat kerja. Waktu itu aku pakai baju yang sudah aku pakai kemarin. Waktu memakai baju itu, gak terasa apa-apa. Biasa-biasa aja. Sambil memakai jilbab, aku ngobrol  dengan mbak Lud. Tiba-tiba di leherku terasa ada yang merayap. Secara reflek, aku mengibaskan jilbab yang mau aku pakai. Waktu menoleh ke belakang, ternyata ada kadal yang jatuh ke lantai. Kontan aku menjerit karena kaget. Fifi yang kaget mendengar jeritanku, langsung aja menangis sekencang-kencangnya. Kadal itu kemudian lari ke bawah lemari es. Aku dan mbak Lud sama-sama bingung. Tidak ada satupun dari kami yang berani mendekati kadal itu. Akhirnya mbak Lud lari memanggil tetangga sebelah untuk minta tolong. Waktu tetanggaku datang, ternyata kadal itu sudah tidak ada di bawah lemari es. Mungkin masuk ke dus-dus yang ada di bawah meja. Langsung saja, kami bertiga bongkar-bongkar. Dan ternyata tidak ketemu juga. Tetanggaku membesarkan hati kami, mungkin kadal itu sudah keluar tanpa sepengetahuan kami.  Walaupun aku ragu-ragu, tapi mau gimana lagi. Aku harus segera berangkat bekerja. Yang aku takutkan kadal itu merambat ke kasur tempat Fifi bermain. Pulang kerja, mbak Lud langsung laporan, kalau dia sudah menemukan kadal itu. Ternyata kadal itu masuk ke dus kosong. Waktu itu, mendengar suara gemerisik, mbak Lud memeriksa kardus itu, dan kelihatan ekornya. Akhirnya, tanpa dibuka kardus itu dibuang ke tempat sampah.

Banyak lagi kejadian-kejadian yang membuat kami histeris. Tapi setelah kami bisa menyelesaikannya, kami bisa tertawa mengingatnya. Ditinggal ayah membuatku belajar menjadi wanita kuat dan tidak manja J

Jumat, 06 Januari 2012

Serba Serbi PRT

Selama Fifi tinggal di Gresik, dia sudah 3 kali ganti pengasuh. Memang benar ucapan teman-teman, susah sekali nyari baby sitter. Wanita-wanita di tempatku lebih senang bekerja di pabrik daripada menjadi PRT.

Ketika aku masuk kerja setelah cuti bersalin, Fifi diasuh oleh Nina. Dia berumur sekitar 19 tahunan. Lulus Madrasah Aliyah dia tidak melanjutkan kuliah karena orang tuanya tidak mampu. Dia juga tidak bekerja. Dia dulunya murid Mas Rosyid. Mas Rosyid berani menjamin kalau Nina adalah anak yang jujur dan bisa dipercaya. Kekurangannya, dia belum pernah mengasuh bayi. Jadi, untuk menutupi kekurangannya itu, ibu mertuaku mentraining Nina selama seminggu. Mulai memandikan, memberi susu, menidurkan sampai mengajak bermain fifi. Untuk seorang pemula, Nina lumayan bisa diandalkan.
Selain itu, dia tidak suka nonton sinetron, ngobrol soal politik nyambung, ngobrol tentang olahraga oke. pokoknya sip deh. nyambung kalau diajak ngobrol. 1,5 bulan aku mulai nyaman dibantu Nina. aku memperlakukan dia bukan sebagai PRT, tapi lebih sebagai adik sendiri. Kemudian waktu lebaran kami mudik ke Malang. Aku libur satu minggu dan ngambil cuti setelah lebaran. Jadi fifi di Malang kurang lebih 2 minggu. Satu minggu sebelum kami kembali ke Gresik, tiba-tiba Nina datang ke rumah. Aku kira dia mau silaturahmi karena kan masih suasana lebaran. Ternyata dia mau pamit dan minta maaf karena dia mendapatkan pekerjaan yang (katanya) jauh lebih besar gajinya. Terus terang aku kaget sekali. Satu minggu lagi kami harus kembali ke Gresik, dan tiba-tiba PRT minta berhenti. Tapi harus gimana lagi.

Dalam waktu 1 minggu, alhamdulillah kami dapat pengganti Nina. Namanya Mbak Sunani. Umurnya sekitar 50 tahunan. Dia tetangga mertuaku. Sebenarnya suaminya tidak begitu setuju kalo mbak Sunani ikut kami ke Gresik. Tapi ibu mertuaku meyakinkan kalau aku akan segera pindah dan kami mungkin hanya sebentar di Gresik. Akhirnya sekarang fifi diasuh oleh Mbak Sunani. Mula-mula aku kurang sreg dengan mbak Sunani. Tapi perasaan itu aku tepis. Alhamdulillah kami dapat  orang yang bisa membantu menjaga fifi, dan orang itu sudah berumur dan berpengalaman. Tapi ternyata perasaanku benar. Mbak Sunani orang yang suka mengeluh dan agak rewel. Ini gak suka itu gak suka. Aku ngalah aja, karena aku merasa butuh, yang penting fifi ada yang menjaga. Ngasih tau orang yang lebih tua memang susah. Dia selalu menjawab kalau dia sudah punya anak cucu dan semuanya ok2 aja. Pokoknya susah sekali dikasih tau. Akhirnya andalanku, adalah "ini perintah dokter". Kemudian tiba-tiba dia minta berhenti. Alasannya, anaknya yang dari Kalimantan datang. Aku dan mas Rosyid benar-benar kebingungan. Mendadak sekali. Tidak mungkin mencari pengganti dalam waktu 2 hari. AKhirnya terpaksa meminta bantuan ibu mertua. Ibu tinggal di Gresik selama 1 minggu sambil menunggu dapat pembantu baru. Satu minggu belum dapat, akhirnya Fifi aku bawa pulang ke Malang. Aku titipkan ke ibu mertua. Jadi selama 2 minggu fifi diasuh neneknya.

Aku dan Mas Rosyid hampir putus asa. Kami tidak bisa mendapatkan pengganti mbak Sunani. Akhirnya ibu menawarkan solusi. Dia menawarkan mbak Ludiyah, orang yang sudah 1 tahun bekerja membantu ibuku. Tapi mbak Ludiyah meminta gajinya dinaikkan. Kalau tidak, dia tidak bersedia karena dia sendirian menghidupi 2 anaknya yang masih sekolah. Ya sudahlah, walaupun agak keberatan dengan gajinya, yang penting fifi ada yang menjaga. Dan terbukti hingga masuk bulan ketiga dia masih bertahan dan bisa dipercaya menjaga fifi :-)

Kamis, 05 Januari 2012

Breastfeeding Father

Ini adalah sepenggal kisah yang akan selalu mengingatkanku, bahwa aku harus selalu bersyukur mendapatkan suami yang  baik dan selalu mendukungku. seorang suami dan ayah yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya ..

Rumah kontrakan kami baru bisa ditempati tanggal 14 Juli. Padahal tanggal 1 Juli aku sudah harus masuk kerja. Setelah perdebatan panjang, akhirnya kami memutuskan, dengan segala cara kami harus tetap memberikan ASI untuk Fifi. Aku akan pulang dua hari sekali dengan membawa ASIP untuk Fifi. Sebenarnya aku sedikit panik, karena teknik memerahku belum canggih-canggih amat. Sekali perah aku hanya dapat maksimal 60 cc. Fifi minum tiap 2 jam sekali. Berarti paling tidak aku harus mengumpulkan sekitar 12 botol sehari. Membayangkan saja aku sudah panik. Sisa waktu cutiku harus kuisi dengan kegiatan memerah ASI. Padahal aku hanya bisa memerah ASI waktu malam hari waktu Fifi sudah tidur.

Akhirnya hari itu datang juga. Aku berangkat pagi-pagi ke Gresik dengan langkah yang berat. Di bis, aku tidak bisa memejamkan mata sedikitpun. Aku teringat Fifi. Aku tau, aku tidak boleh stres, karena stres dapat mempengaruhi produksi ASIku

Karena di koskosan tidak ada kulkas, aku harus menginap di rumah saudara. Ini supaya di malam hari, aku bisa memerah ASI sebanyak-banyaknya. Dua hari di Gresik, dan sekarang hari Rabu, ini saatnya aku pulang ke Malang dengan membawa oleh-oleh ASIP untuk Fifi. Aku pulang kerja jam 16.00, dan harus menempuh perjalanan pulang selama 4 jam (kalau tidak macet). Sampai rumah, Fifi sudah tidur. Esoknya jam 03.00 aku sudah harus bangun dan bersiap-siap berangkat lagi ke kantor di Gresik. Hari Kamis pagi aku nyampe Gresik dan hari Jumatnya aku pulang lagi ke Malang. Baru dua kali perjalanan, aku sudah ambruk. Badanku sakit. Aku tau fisikku tidak kuat untuk perjalanan sesering itu. Dua hari libur, aku punya waktu untuk istirahat dan memulihkan tenaga. Tapi aku tidak yakin kalau minggu depan aku sanggup menjalani yang seperti ini lagi. Ditambah lagi, ada telpon dari yang punya rumah kontrakan, kalau dia meminta tambahan waktu lagi untuk memperbaiki rumahnya. Akhirnya aku bilang ke Mas Rosyid, kalau aku sudah tidak sanggup.
Tapi ternyata Mas Rosyid belum menyerah. "Kalau kamu tidak bisa pulang, aku yang akan ke sana ngambil ASI untuk Fifi"  begitu katanya.



Perjuangan kamipun berlanjut. Hari Senin pagi, aku kembali ke Gresik. Hari Selasa pagi, mas Rosyid datang mengambil ASI dan langsung pulang naik bis ke Malang. Hari Kamis juga begitu. Pagi-pagi dia datang , ngambil ASI dan langsung pulang. Dan itu berlangsung selama dua minggu. Aku tahu mas Rosyid sangat capek. Harus bolak balik Gresik-Malang. Ditambah lagi kerja sampe malam. Tapi dia tidak mengeluh sedikitpun.
Akhirnya... Tiba hari kami pindahan. Berakhir juga perjalanan PP Gresik-Malang. Tapi perjalanan kami untuk memberikan Fifi yang terbaik masih sangat panjang ..


Rabu, 04 Januari 2012

Susahnya mencari kontrakan..

Cutiku sudah hampir berakhir. Beberapa minggu lagi aku harus mulai masuk kerja. Berarti aku harus bersiap-siap berpisah dengan suamiku. Suamiku bekerja di Malang, sedangkan aku harus bekerja di Gresik. Keadaan ini telah berlangsung sejak tiga bulan pernikahan kami, dan kami harus bersabar menunggu supaya aku bisa mutasi ke Malang dan berkumpul dengan keluargaku. 

Setelah dipikirkan secara mendalam, akhirnya kami memutuskan kalau fifi akan ikut bersamaku. Meskipun sebenarnya akan lebih mudah kalau fifi ikut dengan ayahnya yang berarti dia diasuh oleh neneknya di Malang. Tapi aku dan mas Rosyid ingin memberikan yang terbaik untuk Fifi. Salah satunya dengan cara tetap memberikan ASI untuk Fifi. Dengan membuat keputusan ini, kami juga harus siap dengan segala konsekuensinya. Yang pertama, kami harus mendapatkan pembantu yang bisa dipercaya untuk menjaga Fifi selama aku bekerja. Yang kedua, kami harus mengontrak sebuah rumah di Gresik dan mengisinya dengan segala tetek bengek keperluan rumah tangga. Sebelumnya aku hanya menyewa sebuah kamar dengan perlengkapan seadanya.

Akhirnya, kami mendapatkan seorang pembantu yang (menurut Mas Rosyid) bisa dipercaya. Kami kemudian berusaha mencari rumah kontrakan. Kami meminta bantuan saudara yang ada di Gresik. Aku juga meminta bantuan teman-teman di kantor. Ternyata susah sekali mencari kontrakan. Budget kami hanya 2,5 - 3 juta untuk rumah. Tapi rumah dengan harga segitu umumnya harus disewa minimal 2 tahun. Padahal aku hanya ingin menyewa 1 tahun. Karena aku sudah ada rencana untuk segera mengajukan mutasi. Kalaupun ada yang harga segitu dan boleh dikontrak 1 tahun,  rumah itu umumnya masih di wilayah perumahan yang masih sepi penghuni. Dan mas Rosyid tidak mau, karena dia khawatir akan keselamatanku dan Fifi nantinya. Setelah mencari berhari-hari, akhirnya kami mendapat rumah yang lumayan memenuhi standar kami. Rumah itu boleh disewa selama 1 tahun, sudah banyak tetangga dan rumahnya dilengkapi pagar. Walaupun harganya melebihi budget kami yaitu 4 juta/tahun.



Ternyata menemukan rumah belum menyelesaikan masalah kami. Rumah itu baru kosong tanggal 1 Juli. Padahal 1 Juli aku sudah masuk kerja. Ditambah lagi, yang punya rumah minta waktu 2 minggu untuk memperbaiki rumahnya sebelum ditempati. Lalu selama 2 minggu aku harus bagaimana ? Tidak mungkin Fifi aku bawa ke kos kosanku. Apakah Fifi harus aku tinggal di Malang dan ASInya aku ganti dengan sufor. Aku tidak rela dan aku tahu mas Rosyid juga tidak mau. Maka kami harus memikirkan cara untuk lepas dari masalah ini..

Memijat Bayi

Siapa bilang kebiasaan memijat bayi itu kuno? Ternyata pijat bayi itu sangat besar manfaatnya untuk mahluk kecil yang baru lahir ke dunia ini.
Bayi-bayi prematur yang dipijat secara teratur setiap hari menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang lebih baik ketimbang bayi-bayi yang tidak dipijat. Selain itu berat badan bayi prematur yang dipijat akan mengalami peningkatan berat badan 20 hingga 40 persen dibandingkan yang tidak dipijat.
Dan hal ini telah dibuktikan oleh para ahli di Fakultas Kedokteran Universitas Miami pada tahun 1986. Dipimpin oleh Tiffany M Field PhD.

 Selain itu, katanya, bayi-bayi yang dipijat selama lima hari saja, daya tahan tubuhnya akan mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibanding bayi-bayi yang tidak dipijat. Pijat bayi ternyata bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi. Jika dilakukan oleh ayah misalnya, maka pijat bayi itu bisa meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu) pada tubuh ibu dan disebut ”pemberdayaan ayah.” Tapi bagaimana penjelasannya?
Ketika seorang ayah berinisiatif memijat si bayi, hal itu akan menimbulkan perasaan positif pada istri. Inisiatif suami ini membuat istri merasa disayang, nyaman, dan perasaan positif lainnya. Dan perasaan seperti ini akan merangsang produksi hormon oksitosin. Untuk diketahui, hormon ini sangat berguna untuk memperlancar produksi ASI. Penelitian menunjukkan, 80 persen produksi hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu.
Selain itu, pijat bayi akan membuat bayi cepat lapar. Makin banyak ASI disedot oleh bayi (menyusui), maka produksi ASI makin meningkat. Ini karena dalam proses produksi ASI berlaku hukum supply and demand. Artinya, makin banyak ASI dikeluarkan, makin banyak pula ASI diproduksi. Begitu pula sebaliknya.

Tata cara pemijatan
Mengingat manfaatnya yang tidak kecil, sudah sepantasnya para orangtua menerapkan terapi sentuhan ini pada bayi mereka. Bagaimana caranya, ikuti tips berikut ini.

Sebelum mulai memijat, lakukan beberapa langkah persiapan, yaitu:
  • Mencuci tangan.
  • Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi.
  • Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak pengap.
  • Bayi selesai makan atau tidak berada dalam keadaan lapar.
  • Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit untuk melakukan proses pemijatan.
  • Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih.
  • Ibu/ayah duduk dalam posisi nyaman.
  • Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajahnya sambil mengajak bicara.
Setelah melakukan persiapan itu, pemijatan bisa dimulai. Berikut ini contoh cara memijat beberapa bagian tubuh bayi:

Pijat kaki
  • Mulailah dengan memegang kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball. Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian seperti memerah susu dan putar.
  • Pegang pangkal paha dengan tangan secara bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan lembut dari pangkal paha ke arah mata kaki.
  • Kemudian, telapak kaki diurut dengan dua ibu jari secara bergantian mulai dari tumit ke seluruh telapak kaki.
  • Pijat jari kaki satu-persatu dengan memutar menjauhi telapak, diakhiri tarikan lembut di tiap ujung jari. Lalu, peras dan putar pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lain.
  • Usap kaki bayi dengan tekanan lembut dari pangkal paha hingga akhir.
Perut bayi
  • Pijat perut bayi dari atas ke bawah seperti gerakan mengayuh sepeda.
  • Pijat perut mulai bagian kiri atas ke bawah dengan jari-jari tangan membentuk huruf I lalu L terbalik.
 Pijat dada
  • Buat gerakan ke atas sampai dengan bawah leher lalu ke samping kiri-kanan di atas tulang selangka membentuk gambar jantung lalu kembali ke ulu hati.
  • Gerakan diagonal di dada (huruf X) dari kiri ke kanan.
Pijat lengan bayi
  • Peras dan putar dengan kedua tangan dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan.
  • Pijat telapak tangan dengan ibu jari mulai telapak hingga jari-jari.
  • Usap punggung tangan dari arah pergelangan ke jari-jari dengan lembut.
  • Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan telunjuk.
Pijat muka
  • Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi.
  • Pijat dengan ibu jari secara lembut pada alis dan di atas kelopak mata.
  • Pijat dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan hidung.
Pijat punggung
  • Tengkurapkan melintang.
  • Pijat punggung dengan gerakan maju mundur sepanjang punggung mulai dari pantat hingga leher. 
  • Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai batas punggung sampai dengan pantat

Sumber : dari berbagai sumber