Kamis, 26 Januari 2012

SEMBELIT OH SEMBELIT

Sejak fifi mulai MPASI, ada satu masalah yang selalu menghantuiku, yitu Sembelit. Di awal-awal MPASI fifi pernah sembelit berat sampai harus dokter menggunakan microlax untuk membantunya BAB. Sejak saat itu, aku jadi trauma. Dua hari fifi gak BAB, aku sudah kalang kabut. Aku hitung mulai 6 bulan sampai usianya 7 bulan, sudah 3x dia menggunakan microlax. Lama-lama aku tidak tega kalau dia terus-terusan dipakein microlax. Aku juga gak mau dia minum obat-obatan pencahar dari bidan. Setelah gabung ke grupnya emak-emak yang senang masak untuk baby nya, aku menemukan beberapa cara yang bisa kugunakan untuk mencegah sembelit

1.       Minum air putih ketika bangun tidur dan habis makan
Ini lumayan mudah diterapkan, karena fifi suka banget minum air putih J

2.       Memperbanyak konsumsi buah-buahan
Buah yang bisa melancarkan sembelit antara lain pir. Dari pengalaman ibu-ibu, pir yang baik untuk bayi yaitu pir xiang lie. Bentuknya kecil tapi rasanya manis. Yang jadi masalah harganya lumayan mahal. Dan hanya ada di supermarket. Tapi demi anak.. gak masalah deh
Ada yang bilang pepaya juga memperlancar BAB. Tapi untuk fifi sepertinya pepaya gak manjur. Padahal kalau berhasil kan lumayan, pepaya  murah meriah

3.       Konsumsi yogurt
Lha kalau ini bener-bener sukses. Yogurt dicampur buah jadilah Lassy. Yang jadi masalah yogurt yang baik untuk bayi adalah yogurt plain tanpa tambahan gula. Rekomendasi merk Yummi. Tapiiiii... di Gresik kagak ada L  Nemu merk King. Yogurt plain tanpa tambahan apa-apa. Tapi adanya kemasan botol gede. Harganya Rp. 15.000,- per botol. Padahal yogurt kalau kemasannya sudah dibuka paling hanya bertahan satu minggu. Awal-awal aku ikut makan. Sayang kalau dibuang. Lama-lama aku bosen  juga. Jadi walau belum habis, satu minggu sudah aku buang L

4.       Senam
Fifi ditidurkan terlentang. Terus kakinya ditekuk ke atas membuat gerakan seperti mengayuh sepeda.

5.       Pijat
Fifi dua minggu sekali pijat di bidan. Emaknya tidak berani memijat sendiri :-p

Setelah berbagai cara, akhirnya fifi mulai lancar BABnya. Masih belum setiap hari sih.. tapi tidak sampai sembelit

BUAH-BUAHAN UNTUK FIFI

Ini adalah hal yang paling mendebarkan buatku. Menyiapkan makanan pertama untuk Fifi. Setelah baca-baca dari berbagai sumber aku memutuskan untuk memberikan buah sebagai makanan pertama. Buah dihaluskan dan dicampur dengan ASI.. Jreng !! Jadilah BUBUR BUAH SUSU
 Aku mencobakan makanan yang sama selama 3 hari baru kemudian mencoba makanan yang lain. Buah pertama yang aku berikan adalah pisang. Dan pisang berhasil membuatku trauma sampai sekarang. Karena pisang membuat fifi sembelit berat sampai harus dibawa ke rumah sakit.
Ini jadwal fifi di awal-awal MPASI nya :
Hari ke :
1 – 2


3 – 5


6 – 8


9 – 11


12 – 14


15 – 17


18 – 20  


21 – 23


24 – 26



27 – 29


30 – 31

Pisang
Langsung dihentikan karena membuat sembelit

berhenti dulu MPASInya. Karena masih trauma kejadian fifi menjerit-jerit kesakitan gara-gara BAB nya sekeras batu

pepaya
ok, sepertinya gak masalah

pir kukus
ok

melon
ok

apel kukus
sepertinya fifi gak terlalu suka

alpukat
horee.. fifi suka banget. Sudah habis masih terus-terusan mangap J

mangga
prok .. prok.. prok.. ini lebih mantap J J J J

jambu merah
walaupun harganya lumayan mihil.. gak papalah demi fifi sayang. Tapi kok kayaknya fifi biasa aja ya

jeruk baby
ok

semangka
ok

Peralatan MPASI Fifi

Setelah beberapa bulan berkecimpung dengan peralatan per-ASI-an, sekarang saatnya beralih ke peralatan per-MPASI-an
Ada beberapa perlatan yang aku gunakan untuk mempersiapkan MPASI untuk fifi

1. Saringan Kawat, Grinder dan Blender

Ini adalah perlatan pertamaku. Karena di awal-awal MPASI, fifi hanya makan buah, maka aku hanya  butuh saringan kawat untuk menghaluskan buah. Setelah menunya makin beragam, aku memutuskan untuk membeli Grinder manual dan Blender
Ini penampakannya grinder :


2. Panci Kukusan

3. Panci Stainles dan Sendok Kayu

4. Ice Cube dan Plastik Wrap
    Ini untuk buat frozen food

5. Food Container
    Gunanya untuk menyimpan frozen food

6. Baby Feeding Set
    Aku pakai 2 macem, merk lusty bunny dan merk tomtip. Yang tomtip, sendoknya ada sensor 
    panasnya :-)

7.  Gelas

8.  Slow Cooker
      Ini berguna banget untuk bikin bubur atau nasi tim

9.  Parutan Keju



berbagi tempat antara asip dan baby food

Selasa, 24 Januari 2012

MPASI Pertama

Fifi sudah 6 bulan. Sekarang waktunya dia belajar makan. Aku sudah bertekad tidak memberikan makanan instan ke Fifi. Awal-awal mpasi fifi, aku sudah membuat kesalahan karena kurangnya pengetahuanku. Fifi sembelit berat karena kebanyakan makan pisang. Ketidaktahuanku dan ketidakmampuanku mengatur PRT yang sok tau menjadi penyebabnya. Dulu aku gagal memberi fifi ASI eksklusif karena tidak kuat mendengar perintah dari kanan kiri untuk memberi sufor, walaupun hanya beberapa kali minum sufor, tetep saja aku menyesal. sekarang aku tidak ingin kecolongan lagi. Setelah browsing sana sini, aku tahu bahwa ada beberapa pendapat mengenai MPASI.

Pendapat Pertama :
MPASI pertama sebaiknya serealia seperti beras atau gandum. Alasannya karena serealia paling sedikit mengandung resiko alergi, sehingga pemberian serealia untuk MPASI pertama dianggap aman untuk pencernaan bayi yang belum kuat

Pendapat Kedua :
MPASI pertama sebaiknya sayuran. Alasannya karena rasa tawar pada sayur membuat bayi nantinya akan meyukai makan sayur sejak dini. 

Pendapat Ketiga :
MPASI pertama sebaiknya buah-buahan. Alasannya buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Sehingga buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna 

Setelah dipikirkan dengan baik, akhirnya aku memutuskan memberi fifi buah-buahan sebagai MPASI pertama :-)
Semangat !!!
  

Senin, 23 Januari 2012

SUSAHNYA WAKTU DITINGGAL AYAH

Pekerjaan membuat aku dan mas Rosyid hidup berjauhan. Aku tinggal di Gresik, sedangkan mas Rosyid tinggal di Malang. Sehari-hari aku hanya tinggal bersama fifi dan mbak Lud (pengasuh fifi). Hidup bertiga tanpa ada laki-laki di rumah membuat kami harus serba bisa mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam rumah tangga.  Ada banyak kejadian yang dulu bisa membuat kami hampir menangis, tapi sekarang kalo mengingatnya, aku ingin tertawa.

Kejadian I : Gas Elpiji Habis
Biasanya kalau gas elpiji habis, aku beli di tukang air, dan aku minta sekalian memasangkan. Aku juga pernah memasang gas sendiri dan sukses. Tapi suatu hari, gas elpiji habis, dan aku minta mbak Lud untuk beli di warung. Aku pd aja, yakin kalau bisa masang. Ternyata  oh ternyata, aku gagal masang. Berkali-kali aku coba tapi terus terusan gagal. Sepertinya karetnya pengamannya harus diganti. Dan aku coba ganti, tetep aja gak bisa. Padahal hari itu hari Rabu. Kalau nunggu mas Rosyid datang berati kami harus bertahan tanpa kompor selama dua hari. Gimana nih. Mau minta tolong tetangga, minta tolong siapa. Terpaksa selama 2 hari, kami harus bisa bertahan. Untuk air mandi Fifi, kami gunakan panci listrik. Karena ukurannya kecil, terpaksa masak air berkali-kali terus dimasukkan termos. Untuk makan aku dan mbak Lud, kami beli mateng. Wuih rempong boo..  Untungnya 2 hari kami bisa sukses bertahan tanpa kompor.

Kejadian II:  Kucing oh kucing..
Di halaman belakang rumah ada beberapa buah pohon pisang. Secara rutin, mas Rosyid memotong pohon itu, supaya tidak bertambah tinggi. Lama kelamaan mas Rosid malas untuk memotong pohon pisang itu. Akhirnya daun pohon itu mencapai tembok pembatas rumah. Akibatnya kucing-kucing yang lewat tembok sering terpeleset dan jatuh ke halaman rumahku.  Kalau yang jatuh kucing gede, biasanya bisa dengan mudah diarahkan untuk keluar. Tapi yang jadi masalah kalau yang jatuh kucing kecil. Waktu itu yang jatuh langsung 2  ekor kucing. Kecil-kecil pula. Kayaknya baru lahir. Liat orang takut. Jadi susah banget mengeluarkannya. Cara satu2nya dengan megang tuh kucing terus dibawa keluar. Masalahnya, aku dan mbak Lud sama-sama gak ada yang berani megang. Akhirnya terpaksa nunggu mas Rosyid datang hari Sabtu. Kasihan banget liat kucing-kucing kecil itu. Apalagi kalo pas hujan, kedinginan. Aku takut kalau kucing-kucing itu mati disitu.  Untungnya sampai beberapa hari kucing-kucing itu bisa bertahan. Dan dengan susah payah akhirnya mas Rosyid bisa mengeluarkan kucing-kucing itu. Supaya kejadiantidak terulang, akhirnya mas Rosyid mau ‘menebang’ pohon-pohon pisang di belakang rumah J

Kejadian III : Gembok Macet
Sudah beberapa hari ini di tempatku hujan terus-terusan. Yah lumayan, mendinginkan suasana. Tapi hujan juga membawa masalah baru bagi kami. Gembok pagar yang terus-terusan terkena air hujan lama-lama jadi susah dibuka.  Hari itu, mbak Lud bilang kalau air minumnya habis. Aku lalu menaruh galon di dekat pintu. Waktu tukang air lewat, langsung aja dia berhenti dan ketok2 pintu pagar. Ternyata oh ternyata, gembok pagar tidak bisa dibuka. Si tukang air juga berusaha membantu, tapi tidak berhasil juga.  Sampai akhirnya kami gak jadi beli air. Kasihan kalau tukang air kelamaan disini. Setelah itu, aku nelpon mas Rosyid. Dia malah marah-marah. Dia menyuruhku menelpon pak Kodir di kantor dan meminta dia untuk bawa gergaji. Aku jelas tidak mau. Aku lalu minta olong ke Diyah untuk pinjam gergaji ke Pak Kodir dan minta dia membawanya ke rumahku. Untungnya dia mau.  Sambil menunggu, mbak Lud mencoba memukul gembok dengan kunci inggris. Berkali-kali dia mencoba, akhirnya gembok bisa terbuka. Alhamdulillah..

Kejadian IV : Ada Kadal Masuk Rumah
Kalau ingat-ingat kejadian ini, aku masih merinding. Kejadiannya pagi hari, habis mandi dan siap-siap berangkat kerja. Waktu itu aku pakai baju yang sudah aku pakai kemarin. Waktu memakai baju itu, gak terasa apa-apa. Biasa-biasa aja. Sambil memakai jilbab, aku ngobrol  dengan mbak Lud. Tiba-tiba di leherku terasa ada yang merayap. Secara reflek, aku mengibaskan jilbab yang mau aku pakai. Waktu menoleh ke belakang, ternyata ada kadal yang jatuh ke lantai. Kontan aku menjerit karena kaget. Fifi yang kaget mendengar jeritanku, langsung aja menangis sekencang-kencangnya. Kadal itu kemudian lari ke bawah lemari es. Aku dan mbak Lud sama-sama bingung. Tidak ada satupun dari kami yang berani mendekati kadal itu. Akhirnya mbak Lud lari memanggil tetangga sebelah untuk minta tolong. Waktu tetanggaku datang, ternyata kadal itu sudah tidak ada di bawah lemari es. Mungkin masuk ke dus-dus yang ada di bawah meja. Langsung saja, kami bertiga bongkar-bongkar. Dan ternyata tidak ketemu juga. Tetanggaku membesarkan hati kami, mungkin kadal itu sudah keluar tanpa sepengetahuan kami.  Walaupun aku ragu-ragu, tapi mau gimana lagi. Aku harus segera berangkat bekerja. Yang aku takutkan kadal itu merambat ke kasur tempat Fifi bermain. Pulang kerja, mbak Lud langsung laporan, kalau dia sudah menemukan kadal itu. Ternyata kadal itu masuk ke dus kosong. Waktu itu, mendengar suara gemerisik, mbak Lud memeriksa kardus itu, dan kelihatan ekornya. Akhirnya, tanpa dibuka kardus itu dibuang ke tempat sampah.

Banyak lagi kejadian-kejadian yang membuat kami histeris. Tapi setelah kami bisa menyelesaikannya, kami bisa tertawa mengingatnya. Ditinggal ayah membuatku belajar menjadi wanita kuat dan tidak manja J

Jumat, 06 Januari 2012

Serba Serbi PRT

Selama Fifi tinggal di Gresik, dia sudah 3 kali ganti pengasuh. Memang benar ucapan teman-teman, susah sekali nyari baby sitter. Wanita-wanita di tempatku lebih senang bekerja di pabrik daripada menjadi PRT.

Ketika aku masuk kerja setelah cuti bersalin, Fifi diasuh oleh Nina. Dia berumur sekitar 19 tahunan. Lulus Madrasah Aliyah dia tidak melanjutkan kuliah karena orang tuanya tidak mampu. Dia juga tidak bekerja. Dia dulunya murid Mas Rosyid. Mas Rosyid berani menjamin kalau Nina adalah anak yang jujur dan bisa dipercaya. Kekurangannya, dia belum pernah mengasuh bayi. Jadi, untuk menutupi kekurangannya itu, ibu mertuaku mentraining Nina selama seminggu. Mulai memandikan, memberi susu, menidurkan sampai mengajak bermain fifi. Untuk seorang pemula, Nina lumayan bisa diandalkan.
Selain itu, dia tidak suka nonton sinetron, ngobrol soal politik nyambung, ngobrol tentang olahraga oke. pokoknya sip deh. nyambung kalau diajak ngobrol. 1,5 bulan aku mulai nyaman dibantu Nina. aku memperlakukan dia bukan sebagai PRT, tapi lebih sebagai adik sendiri. Kemudian waktu lebaran kami mudik ke Malang. Aku libur satu minggu dan ngambil cuti setelah lebaran. Jadi fifi di Malang kurang lebih 2 minggu. Satu minggu sebelum kami kembali ke Gresik, tiba-tiba Nina datang ke rumah. Aku kira dia mau silaturahmi karena kan masih suasana lebaran. Ternyata dia mau pamit dan minta maaf karena dia mendapatkan pekerjaan yang (katanya) jauh lebih besar gajinya. Terus terang aku kaget sekali. Satu minggu lagi kami harus kembali ke Gresik, dan tiba-tiba PRT minta berhenti. Tapi harus gimana lagi.

Dalam waktu 1 minggu, alhamdulillah kami dapat pengganti Nina. Namanya Mbak Sunani. Umurnya sekitar 50 tahunan. Dia tetangga mertuaku. Sebenarnya suaminya tidak begitu setuju kalo mbak Sunani ikut kami ke Gresik. Tapi ibu mertuaku meyakinkan kalau aku akan segera pindah dan kami mungkin hanya sebentar di Gresik. Akhirnya sekarang fifi diasuh oleh Mbak Sunani. Mula-mula aku kurang sreg dengan mbak Sunani. Tapi perasaan itu aku tepis. Alhamdulillah kami dapat  orang yang bisa membantu menjaga fifi, dan orang itu sudah berumur dan berpengalaman. Tapi ternyata perasaanku benar. Mbak Sunani orang yang suka mengeluh dan agak rewel. Ini gak suka itu gak suka. Aku ngalah aja, karena aku merasa butuh, yang penting fifi ada yang menjaga. Ngasih tau orang yang lebih tua memang susah. Dia selalu menjawab kalau dia sudah punya anak cucu dan semuanya ok2 aja. Pokoknya susah sekali dikasih tau. Akhirnya andalanku, adalah "ini perintah dokter". Kemudian tiba-tiba dia minta berhenti. Alasannya, anaknya yang dari Kalimantan datang. Aku dan mas Rosyid benar-benar kebingungan. Mendadak sekali. Tidak mungkin mencari pengganti dalam waktu 2 hari. AKhirnya terpaksa meminta bantuan ibu mertua. Ibu tinggal di Gresik selama 1 minggu sambil menunggu dapat pembantu baru. Satu minggu belum dapat, akhirnya Fifi aku bawa pulang ke Malang. Aku titipkan ke ibu mertua. Jadi selama 2 minggu fifi diasuh neneknya.

Aku dan Mas Rosyid hampir putus asa. Kami tidak bisa mendapatkan pengganti mbak Sunani. Akhirnya ibu menawarkan solusi. Dia menawarkan mbak Ludiyah, orang yang sudah 1 tahun bekerja membantu ibuku. Tapi mbak Ludiyah meminta gajinya dinaikkan. Kalau tidak, dia tidak bersedia karena dia sendirian menghidupi 2 anaknya yang masih sekolah. Ya sudahlah, walaupun agak keberatan dengan gajinya, yang penting fifi ada yang menjaga. Dan terbukti hingga masuk bulan ketiga dia masih bertahan dan bisa dipercaya menjaga fifi :-)

Kamis, 05 Januari 2012

Breastfeeding Father

Ini adalah sepenggal kisah yang akan selalu mengingatkanku, bahwa aku harus selalu bersyukur mendapatkan suami yang  baik dan selalu mendukungku. seorang suami dan ayah yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya ..

Rumah kontrakan kami baru bisa ditempati tanggal 14 Juli. Padahal tanggal 1 Juli aku sudah harus masuk kerja. Setelah perdebatan panjang, akhirnya kami memutuskan, dengan segala cara kami harus tetap memberikan ASI untuk Fifi. Aku akan pulang dua hari sekali dengan membawa ASIP untuk Fifi. Sebenarnya aku sedikit panik, karena teknik memerahku belum canggih-canggih amat. Sekali perah aku hanya dapat maksimal 60 cc. Fifi minum tiap 2 jam sekali. Berarti paling tidak aku harus mengumpulkan sekitar 12 botol sehari. Membayangkan saja aku sudah panik. Sisa waktu cutiku harus kuisi dengan kegiatan memerah ASI. Padahal aku hanya bisa memerah ASI waktu malam hari waktu Fifi sudah tidur.

Akhirnya hari itu datang juga. Aku berangkat pagi-pagi ke Gresik dengan langkah yang berat. Di bis, aku tidak bisa memejamkan mata sedikitpun. Aku teringat Fifi. Aku tau, aku tidak boleh stres, karena stres dapat mempengaruhi produksi ASIku

Karena di koskosan tidak ada kulkas, aku harus menginap di rumah saudara. Ini supaya di malam hari, aku bisa memerah ASI sebanyak-banyaknya. Dua hari di Gresik, dan sekarang hari Rabu, ini saatnya aku pulang ke Malang dengan membawa oleh-oleh ASIP untuk Fifi. Aku pulang kerja jam 16.00, dan harus menempuh perjalanan pulang selama 4 jam (kalau tidak macet). Sampai rumah, Fifi sudah tidur. Esoknya jam 03.00 aku sudah harus bangun dan bersiap-siap berangkat lagi ke kantor di Gresik. Hari Kamis pagi aku nyampe Gresik dan hari Jumatnya aku pulang lagi ke Malang. Baru dua kali perjalanan, aku sudah ambruk. Badanku sakit. Aku tau fisikku tidak kuat untuk perjalanan sesering itu. Dua hari libur, aku punya waktu untuk istirahat dan memulihkan tenaga. Tapi aku tidak yakin kalau minggu depan aku sanggup menjalani yang seperti ini lagi. Ditambah lagi, ada telpon dari yang punya rumah kontrakan, kalau dia meminta tambahan waktu lagi untuk memperbaiki rumahnya. Akhirnya aku bilang ke Mas Rosyid, kalau aku sudah tidak sanggup.
Tapi ternyata Mas Rosyid belum menyerah. "Kalau kamu tidak bisa pulang, aku yang akan ke sana ngambil ASI untuk Fifi"  begitu katanya.



Perjuangan kamipun berlanjut. Hari Senin pagi, aku kembali ke Gresik. Hari Selasa pagi, mas Rosyid datang mengambil ASI dan langsung pulang naik bis ke Malang. Hari Kamis juga begitu. Pagi-pagi dia datang , ngambil ASI dan langsung pulang. Dan itu berlangsung selama dua minggu. Aku tahu mas Rosyid sangat capek. Harus bolak balik Gresik-Malang. Ditambah lagi kerja sampe malam. Tapi dia tidak mengeluh sedikitpun.
Akhirnya... Tiba hari kami pindahan. Berakhir juga perjalanan PP Gresik-Malang. Tapi perjalanan kami untuk memberikan Fifi yang terbaik masih sangat panjang ..


Rabu, 04 Januari 2012

Susahnya mencari kontrakan..

Cutiku sudah hampir berakhir. Beberapa minggu lagi aku harus mulai masuk kerja. Berarti aku harus bersiap-siap berpisah dengan suamiku. Suamiku bekerja di Malang, sedangkan aku harus bekerja di Gresik. Keadaan ini telah berlangsung sejak tiga bulan pernikahan kami, dan kami harus bersabar menunggu supaya aku bisa mutasi ke Malang dan berkumpul dengan keluargaku. 

Setelah dipikirkan secara mendalam, akhirnya kami memutuskan kalau fifi akan ikut bersamaku. Meskipun sebenarnya akan lebih mudah kalau fifi ikut dengan ayahnya yang berarti dia diasuh oleh neneknya di Malang. Tapi aku dan mas Rosyid ingin memberikan yang terbaik untuk Fifi. Salah satunya dengan cara tetap memberikan ASI untuk Fifi. Dengan membuat keputusan ini, kami juga harus siap dengan segala konsekuensinya. Yang pertama, kami harus mendapatkan pembantu yang bisa dipercaya untuk menjaga Fifi selama aku bekerja. Yang kedua, kami harus mengontrak sebuah rumah di Gresik dan mengisinya dengan segala tetek bengek keperluan rumah tangga. Sebelumnya aku hanya menyewa sebuah kamar dengan perlengkapan seadanya.

Akhirnya, kami mendapatkan seorang pembantu yang (menurut Mas Rosyid) bisa dipercaya. Kami kemudian berusaha mencari rumah kontrakan. Kami meminta bantuan saudara yang ada di Gresik. Aku juga meminta bantuan teman-teman di kantor. Ternyata susah sekali mencari kontrakan. Budget kami hanya 2,5 - 3 juta untuk rumah. Tapi rumah dengan harga segitu umumnya harus disewa minimal 2 tahun. Padahal aku hanya ingin menyewa 1 tahun. Karena aku sudah ada rencana untuk segera mengajukan mutasi. Kalaupun ada yang harga segitu dan boleh dikontrak 1 tahun,  rumah itu umumnya masih di wilayah perumahan yang masih sepi penghuni. Dan mas Rosyid tidak mau, karena dia khawatir akan keselamatanku dan Fifi nantinya. Setelah mencari berhari-hari, akhirnya kami mendapat rumah yang lumayan memenuhi standar kami. Rumah itu boleh disewa selama 1 tahun, sudah banyak tetangga dan rumahnya dilengkapi pagar. Walaupun harganya melebihi budget kami yaitu 4 juta/tahun.



Ternyata menemukan rumah belum menyelesaikan masalah kami. Rumah itu baru kosong tanggal 1 Juli. Padahal 1 Juli aku sudah masuk kerja. Ditambah lagi, yang punya rumah minta waktu 2 minggu untuk memperbaiki rumahnya sebelum ditempati. Lalu selama 2 minggu aku harus bagaimana ? Tidak mungkin Fifi aku bawa ke kos kosanku. Apakah Fifi harus aku tinggal di Malang dan ASInya aku ganti dengan sufor. Aku tidak rela dan aku tahu mas Rosyid juga tidak mau. Maka kami harus memikirkan cara untuk lepas dari masalah ini..

Memijat Bayi

Siapa bilang kebiasaan memijat bayi itu kuno? Ternyata pijat bayi itu sangat besar manfaatnya untuk mahluk kecil yang baru lahir ke dunia ini.
Bayi-bayi prematur yang dipijat secara teratur setiap hari menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang lebih baik ketimbang bayi-bayi yang tidak dipijat. Selain itu berat badan bayi prematur yang dipijat akan mengalami peningkatan berat badan 20 hingga 40 persen dibandingkan yang tidak dipijat.
Dan hal ini telah dibuktikan oleh para ahli di Fakultas Kedokteran Universitas Miami pada tahun 1986. Dipimpin oleh Tiffany M Field PhD.

 Selain itu, katanya, bayi-bayi yang dipijat selama lima hari saja, daya tahan tubuhnya akan mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibanding bayi-bayi yang tidak dipijat. Pijat bayi ternyata bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi. Jika dilakukan oleh ayah misalnya, maka pijat bayi itu bisa meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu) pada tubuh ibu dan disebut ”pemberdayaan ayah.” Tapi bagaimana penjelasannya?
Ketika seorang ayah berinisiatif memijat si bayi, hal itu akan menimbulkan perasaan positif pada istri. Inisiatif suami ini membuat istri merasa disayang, nyaman, dan perasaan positif lainnya. Dan perasaan seperti ini akan merangsang produksi hormon oksitosin. Untuk diketahui, hormon ini sangat berguna untuk memperlancar produksi ASI. Penelitian menunjukkan, 80 persen produksi hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu.
Selain itu, pijat bayi akan membuat bayi cepat lapar. Makin banyak ASI disedot oleh bayi (menyusui), maka produksi ASI makin meningkat. Ini karena dalam proses produksi ASI berlaku hukum supply and demand. Artinya, makin banyak ASI dikeluarkan, makin banyak pula ASI diproduksi. Begitu pula sebaliknya.

Tata cara pemijatan
Mengingat manfaatnya yang tidak kecil, sudah sepantasnya para orangtua menerapkan terapi sentuhan ini pada bayi mereka. Bagaimana caranya, ikuti tips berikut ini.

Sebelum mulai memijat, lakukan beberapa langkah persiapan, yaitu:
  • Mencuci tangan.
  • Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi.
  • Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak pengap.
  • Bayi selesai makan atau tidak berada dalam keadaan lapar.
  • Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit untuk melakukan proses pemijatan.
  • Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih.
  • Ibu/ayah duduk dalam posisi nyaman.
  • Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajahnya sambil mengajak bicara.
Setelah melakukan persiapan itu, pemijatan bisa dimulai. Berikut ini contoh cara memijat beberapa bagian tubuh bayi:

Pijat kaki
  • Mulailah dengan memegang kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball. Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian seperti memerah susu dan putar.
  • Pegang pangkal paha dengan tangan secara bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan lembut dari pangkal paha ke arah mata kaki.
  • Kemudian, telapak kaki diurut dengan dua ibu jari secara bergantian mulai dari tumit ke seluruh telapak kaki.
  • Pijat jari kaki satu-persatu dengan memutar menjauhi telapak, diakhiri tarikan lembut di tiap ujung jari. Lalu, peras dan putar pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lain.
  • Usap kaki bayi dengan tekanan lembut dari pangkal paha hingga akhir.
Perut bayi
  • Pijat perut bayi dari atas ke bawah seperti gerakan mengayuh sepeda.
  • Pijat perut mulai bagian kiri atas ke bawah dengan jari-jari tangan membentuk huruf I lalu L terbalik.
 Pijat dada
  • Buat gerakan ke atas sampai dengan bawah leher lalu ke samping kiri-kanan di atas tulang selangka membentuk gambar jantung lalu kembali ke ulu hati.
  • Gerakan diagonal di dada (huruf X) dari kiri ke kanan.
Pijat lengan bayi
  • Peras dan putar dengan kedua tangan dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan.
  • Pijat telapak tangan dengan ibu jari mulai telapak hingga jari-jari.
  • Usap punggung tangan dari arah pergelangan ke jari-jari dengan lembut.
  • Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan telunjuk.
Pijat muka
  • Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi.
  • Pijat dengan ibu jari secara lembut pada alis dan di atas kelopak mata.
  • Pijat dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan hidung.
Pijat punggung
  • Tengkurapkan melintang.
  • Pijat punggung dengan gerakan maju mundur sepanjang punggung mulai dari pantat hingga leher. 
  • Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai batas punggung sampai dengan pantat

Sumber : dari berbagai sumber

45 Mitos dan Fakta Seputar ASI

Kekhawatiran bahwa menyusui akan menyebabkan payudara kendur, hanyalah sebuah mitos yang tak terbukti kebenarannya. Presenter Sophie Navita, yang menyusui kedua anaknya mengatakan, mitos tersebut tidak benar. Payudara kendur, kata Sophie, karena kehamilan yang menyebabkan perubahan hormon.
“Payudara memble, itu karena hamil dan perubahan hormon bukan karena menyusui. Kalau nggak mau memble, ya jangan hamil,” ujar Sophie dalam Obrolan Santai “Kembali ke ASI, Sebuah Pilihan Bijak”, di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8) sore.
Dalam sebuah buku panduan yang diperbanyak oleh World Vision Indonesia, disebutkan 45 mitos dan fakta tentang ASI. Ingin tahu? Inilah mitos (M) dan fakta (F) tersebut

*M : Menyusui menyebabkan payudara kendur. F : Payudara kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan.

*M : Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu. F : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu.


*M : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui. F : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting.


*M : ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi. F : ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.


*M : Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi. F : Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan protein yang sangat kaya.


*M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain boleh. F : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.


*M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan susu formula, lainnya boleh. F : ASI eksklusif berarti hanya boleh memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.


*M : ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika ibu bekerja. F : Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif.


*M : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi. F : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.


*M : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi. F : Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.


*M : Pisang dapat membersihkan usus bayi. F : Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi belum sanggup mengolah makanan hingga usia 6 bulan.


*M : Susu formula sama baiknya dengan ASI. F : Tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI.


*M : Susu formula membuat bayi lebih sehat. F : Hanya jika diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.


*M : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI. F : ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.


*M : Kombinasi ASI dan formula adalah yang terbaik bagi bayi. F : Yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya menerima ASI saja.


*M : Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula. F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.


*M : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi. F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.


*M : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu. F : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.


*M : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar. F : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.


*M : Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang. F : Bayi menangis belum tentu lapar.


*M : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI. F : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.


*M : Agar menghasilkan banyak ASI, Ibu harus banyak makan sayuran. F : Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.


*M : Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI. F : Ketika sakita, tubuh ibu membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga bayi tidak akan sakit.


*M : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya. F : Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.


*M : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring. F : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.


*M : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui. F : Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.


*M : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan. F : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.


*M : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga. F : Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.


*M : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi. F : Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya segera, memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah ibu.


*M : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri. F : Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.


*M : ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan. F : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah kelahiran. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.


*M : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya. F : Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.


*M : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan dibawah lampu selama dua jam setelah lahir. F : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi diperoleh melalui kontak kulit bayi ke kulit ibu, karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak kulit bayi ke kulit ibu membuat ASI semakin cepat keluar.


*M : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis. F : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.


*M : Bayi menangis, pasti karena lapar. F : Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.


*M : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain. F : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan membuat bayi lapar.


*M : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih. F : Kolostrum/ASI pertama (kekuningan/tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.


*M : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong. F : Bayi baru lahir memang mudah kedinginan, sehingga perlu dipeluk kontak kulit ke kulit, diberi topi, lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih kedinginan.


*M : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri. F : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu Inisiasi Menyusu Dini.


*M : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya. F : Sementara sibuk, ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).


*M : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya. F : Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan IMD.


*M : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir. F : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu awal.


*M : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir. F : Ditunda 1 jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi.


*M : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan operasi caesar. F : Mungkin, tapi adalah tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi dibiarkan untuk IMD.


*M : Ibu belum bisa duduk/duduk miring untuk memberikan ASI. F : Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkuran di dada ibu.



Sumber : Kompas.com
               9 Agustus 2008